LOMBOK Part Tiga, Pink Beach & Sate Rembiga

Pink Beach


Mreneyoo.com. Kalau ada yang mungkin bertanya kok jalan-jalannya selama di Lombok kenapa hanya pantai dan bukit saja, karena memang Lombok sendiri banyak pantai-pantai cantik dan bukit yang indah guys, kebanyakan wisata di sini menyajikan panorama alam dan budaya, hampir mirip dengan Bali, yang juga banyak menyajikan wisata alam dan budayanya.

Pagi itu setelah sarapan sejenak di hotel, pukul 09.00 kami memutuskan untuk keluar menuju salah satu pantai cantik lagi, hari itu ada tiga pantai yang kami datangi, pantai pertama berupa pulau kecil, di sana ada satu pantai cantik bernama pink beach.

Kami menaiki perahu nelayan dengan didampingi oleh mas Ginang driver dari travelnya, selalu dia membawa cemilan dan minuman buat kami, makasih yaa 🙏 atas pelayanan yang baik ini.

Saat berada di tengah laut, banyak terdapat bola-bola di atas permukaan air laut, nelayan menjelaskan kalau bola-bola yang jumlahnya sangat banyak itu adalah penangkaran budi daya mutiara laut, seperti pada postingan saya sebelumnya di SINI.

🌸 Lombok Part Satu

🌸 Lombok Part Dua

Lantas perahu di tambatkan oleh pak nelayan dan kami menuruni perahu walaupun dengan sedikit berbasah-basah ria, ya namanya turun ke air pastilah basah hehehe.

Pantai cantik yang pertama kami singgahi adalah pink beach, berupa pulau kecil yang sangat indah, masih alami banget, air lautnya biru terang dan pasirnya halus banget berwarna pink muda, suasana di pulau kecil sangat sepi, saat itu hanya ada dua tiga perahu yang datang ke pantai cantik ini, kami berasa berpetualang ke pulau cantik yang masih terjaga ke keindahannya, gak ada sedikitpun sampah, hanya hamparan pasir pink dan deburan ombak, walaupun siang cuaca cukup panas tapi kami merasa betah di sini.


Pink Beach


Pink Beach


Perjalanan menggunakan perahu lanjut ke tempat tambak lobster di tengah laut, kami turun sejenak menuju tempat budi daya lobster, dan membeli sedikit lobster, ukuran sedang dan harga juga enggak terlalu mahal, sekitar tiga ratus ribu dapat lima buah lobster, tapi kalau di ekspor pasti harganya sangat mahal.

Setelah membeli beberapa lobster, nelayan melanjutkan perjalanan lagi menuju wisata pantai lainnya, kalau di sini lumayan ramai, karena memang menjadi destinasi wisata laut pada umumnya, pas tiba waktunya makan siang, rupanya pak nelayan yang membawa kami memasak segala menu makan siang kami siang itu, alhamdullilah semua tersedia lengkap, kami tinggal terima beres, karena semua sudah di sajikan fresh di atas meja makan, ada ikan bakar, cumi tepung, udang tepung, dan sudah pasti lobster bakar yang kami beli tadi dan kepiting kuah gulai, tak lupa cocolan sambal kecap nya dan tumis jagung manis 🤤👍.





Sekitar dua jam kami ada di sini dan saat itu hari sudah agak sore, walau cuacanya masih terang benderang, kami bersama pak nelayan melanjutkan perjalanan naik perahu menuju pantai terakhir sore itu, namanya pantai pasir.

Jika menuju ke pantai pasir ini memang harus agak menjelang sore sekitar jam empat gitu, karena saat itu momen yang pas ketika air laut mulai surut, maka di tengah-tengah air laut tersebut akan timbul hamparan pasir, jadi pasir nya di apit air laut kiri dan kanan, indah banget..agak aneh aja fenomena kayak gitu, kalau berangkat siang atau lebih gelap lagi gak bakalan ketemu pemandangan pasir yang menyembul di tengah-tengah laut, gitu kata pak nelayannya, oiya yang ambilin foto kami tuh bapak " nelayannya looh, ok juga ya hasilnya 😀, mungkin karena udah sering bawa pengunjung ke sini jadi terbiasa ambil foto.


 pegang Patrick si bintang laut

Pantai pasir

Kiri kanan air laut, tengah nya pasir


Hari bertambah sore, kami memutuskan untuk segera pulang, syukurnya keputusan untuk menyudahi kunjungan ke laut hari itu tepat, karena gak lama masuk mobil ternyata hujan turun dengan sangat derasnya.. alhamdullilah gak keujanan, gak kebayang di tengah pulau hujan deras, dan takutnya ombak laut gak bersahabat jadi gak bisa pulang deh.

Menjelang magrib kami sampai di hotel, setelah mandi bersih-bersih dan solat magrib, mas Ginang menjemput kami ke hotel untuk makan malam, salah satu tempat makan sederhana berupa makanan khas Lombok, namanya sate rembiga ibu Napisah, terbuat dari potongan daging sapi yang lumayan besar potongannya, satu porsi ada sepuluh tusuk sate berikut sepiring nasinya.





Model satenya gak berkuah kacang ataupun kecap, tapi rasa satenya manis dan gurih ada rasa sedikit pedas lada, bumbunya meresap kedalam potongan daging satenya, dan empuk tekture nya, pastinya bumbu sudah sangat meresap kedalam potongan dagingnya, karena setiap gigitan sate terasa banget rasanya, pokoknya sesuai dengan selera di lidah, sayangnya ada satu dua foto yang tak sempat ke update, keburu ke hapus 🙄.

Berhubung perut sudah kenyang dan bawaanya ngantuk, malam itu mas Ginang mengajak kami untuk mengelilingi kota Mataram pada malam hari, Mataram adalah ibukota Lombok.

Melihat kota Mataram malam hari seolah  mengingatkan saya pada cerita sejarah tentang kerajaan Mataram pada masa lampau, padahal saya enggak tau banyak sejarah nya, hanya saya dapatkan waktu pelajaran sekolah jaman dulu, suasana kota relatif tenang gak berisik walau kendaraan lalu lalang, karena mungkin ini bukan lah kota besar pada umumnya, jadi relatif tenang dan jauh dari macet.

Ada beberapa tempat yang kami lewati untuk bersantai di malam hari, terdapat deretan tempat makan dan kafe-kafe yang berjejer dan di sekitar nya banyak pohon rindang dan lampu jalan malam hari  menambah keindahan suasana kota Mataram.

Hari semakin larut, saat itu waktu menunjukkan hampir jam 22.00 malam, mata tambah ngantuk, perut sudah kenyang, waktunya buat balik lagi ke hotel untuk segera beristirahat, masih ada sisa waktu sehari di kota Lombok, kemana lagi ya hari terakhir tujuan kami selanjutnya ?






Salam









Posting Komentar

28 Komentar

  1. Pink beach... Akhirnya saya faham ternyata warna pasirnya pink ya Mbak.
    Jadi harus berperahu dulu untuk mencapai pulau yang ada pink beach nya.
    Selain pink beach, ada juga pantai pasir... Cantik-cantik pantainya...
    Melihat postingan Mbak tentang Lombok ini, saya jadi kepincut ingin jalan-jalan kesana, tapi entah kapan...

    Salam,

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya warna pasirnya pink muda pak..makanya namanya pink beach,pantai-pantainya memang cantik dan bersih,masih terjaga gitu gak ada sampah "..semoga suatu hari bisa ke Lombok ya pak.

      Hapus
  2. pasir pantai yang memutih, laut yang membiru, makanan yang sedap... apa lagi yang mahu dinafikan?
    seronoknyaaaaaa Lombok👍👍👍👍👍

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya sis..cantik banget pasir pinknya,memang tak salah kalau datang ke sini😀👍

      Hapus
    2. tapi pelik kan?
      kenapa orang luar prefer bali daripada lombok?
      saya kira lombok lagi cantik dan relaks...
      bali... sudah terlalu commercialize...

      Hapus
    3. Iya Bali sudah terlalu ramai, agak susah mau cari ketenangan.

      Hapus
  3. waduhhhh sedapnya lobster! tak ada la mahal sangat harganya... teringin pula saya nak rasa lobster lombok😀

    samalah! kami tahu fasal Mataram pun melalui subject sejarah. kerajaan Islam Mataram dulu sangat 💪 , berpengaruh dan terkenal di Nusantara... sayangnya kerajaan ini yg pd mulanya menentang VOC akhirnya terpaksa minta bantuan VOC lalu ia terpisah menjadi 2 bahagian akibat perjanjian Giyanti...

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya lobster nya murah dan masih fresh karena di ambil dari tambaknya langsung.

      Iya sis...intrik"dan intervensi Belanda memecah belah persaudaraan di antara mereka

      Hapus
    2. kadang bila bacca sejarah indonesia saya tak faham kenapa belanda bertindak sebegitu kejam
      apa dendamnya terhadap negara dan rakyat indonesia ya?

      Hapus
    3. Monopoli perdagangan, menguasai kekayaan, memperluas daerah jajahan, dll, itu ciri"negara penjajah, serakah, gak kebayang kalau dulu Indonesia belum merdeka, pasti sama seperti Isriwil yg menjajah Palestina, serakah.

      Hapus
  4. terus terusan di sajikan gambar pantai yang cantik,terus terasa mau ke sana jugak...

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya sis...liburannya hanya alam 😀, moga suatu saat nanti bisa ke sini ya

      Hapus
  5. Bellas playas y me dio ganas de la comida. Te mando un beso.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Memang indah pantainya..makanan juga fresh dan lezat.

      Hapus
  6. Cantik2 pantai di Lombok, bersih pulak tu. Boleh mandi-manda di pantai ke, sebab tak nampak pulak orang mandi-manda. Mat salleh (bule) biasanya suka berjemur tepi pantai yg cantik mcm ni.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Boleh saja koq kak, tapi memang pantai cantik ini sepertinya belum banyak wisatawan yang datang, entah kebetulan atau tidak, bule"banyaknya ke pulau/Gili yang ramai dan banyak fasilitasnya.

      Hapus
  7. Melawat 3 oantai sekali dan akhirnya tengok pasir di tengah lautan.
    Seronok jalan ini dapat makan sedap.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya sis, tiga pantai di kunjungi,semuanya berkesan.

      Hapus
  8. cantik pantainya.. tenang dan damai... :D

    BalasHapus
  9. Special pantainya, kiri dan kanan ada laut. Serupa di dalam movie pula. :)
    Sedap sungguh tengok sate-nya. Masih ada starfish, ya. Walaupun saya tinggal dekat laut, saya tak pernah nampak starfish di sini, melainkan dalam kartun Spongebob. Hehe...

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya karena air laut surut jadi timbul pasir di tengahnya,..masih ada stsrfish di sini,mungkin karena surut jadi pada timbul...hehehe

      Hapus
  10. Waduh kemana lagi ya tujuan selanjutnya...next...tunggu post berikutnya hehee

    pantainya bersih banget...pasirnya kelihatan nyaman di kaki warna biru lautnya juga bersih dan biru muda....kayak langitnya...

    lobsternya jumbo...dan segala seafood aku suka...oiya itu tumis jagung manis termasuk baru buatku soalnya umumnya cah kangkung temennya seafood tuh hehehe

    nama bapak pemandunya lombok banget ya mba, mas ginang...alhamdulilah selama traveling dapat pelayanann yang baik...

    sate rembiganya juga kelihatan menggiurkan banget...Ada pedas ladanya juga ya...memang kayaknya khasnya lombok itu ada pedes pedesnya dikit sama kayak ayam taliwang hehehe

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya mbk Mbul pasir nya halus banget,gak sakit kalau di injak, warnanya juga pink soft gitu, bersih juga iya,mungkin karena masih jarang pengunjung nya jadi masih alami dan bersih.

      Iya biasanya tumis kangkung temannya seafood ya,tapi ini di masakin tumis jagung 😁.

      Iya nama mas pemandiannya Lombok banget, Ginang 😀jarang dengernya juga hehe.. alhamdullilah baik orangnya.

      Iya aku juga baru pertama kali nyobain sate Rembiga,ternyata gak pakai bumbu kayak sate pada umumnya,tapi rasanya sudah berbumbu👍

      Hapus
  11. Lobster 😍😍😍😍😍. Kalo part makan2nya aku langsung semangaaat, mana seafoodnya masih fresh pulaaa. Lobster segitu murah sih. Makanya paling seneng kalo beli seafood langsung dari nelayan. Memang jauuuh LBH murah ya mba. trus pake acara dimasakin pula ❤️

    BalasHapus
    Balasan
    1. Emang lumayan murah mbak,. Soalnya beli dari nelayannya langsung di tambaknya, jadi tinggal terima beres aja, udah sekalian di masakin ama nelayannya, kayaknya mas driver dari travelnya udah kasih tau nelayan nya.

      Hapus
  12. dari dulu kalau disuruh milih antara Bali dan Lombok, aku akan memilih Lombok, meskipun memang Lombok ga serame Bali. Bolak balik ke Lombok, pasti happy, karena memang seseneng itu kalau liburan kesana
    Bahkan buat birthday trip aku memilih ke Lombok

    Sate rembiga ehmm enak ini, aku lupa sate rembiga mana yang aku datengin tahun lalu, yang katanya legend pokoknya, mendadak lupa hahaha

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya mbk Ainun, memang Lombok gak seramai Bali ya, tapi memang alamnya nya cantik dan pantainya masih bersih alami, masih terjaga gitu, itu juga bikin salah satu daya tarik pengunjung

      Sate Rembjga, saya baru pertama kali nyobain, katanya memang ada penjual yang udah legend, si ibu ini salah satunya, katanya sih begitu hahaha...pokonya nyobainlah..

      Hapus