Menyebrangi Selat Sunda

Menara Siger pelabuhan Bakauheni 

Mreneyoo.com
. Ceritanya hari ini 20 Desember saya berangkat ke Jakarta bareng tiga orang lainnya, alhamdullilah cuaca siang ini cukup cerah.

Memang pada akhir tahun dan bulan Desember ini biasanya cuaca agak kurang bersahabat, di tambah curah hujan yang cukup tinggi hampir setiap hari dan angin cukup kencang, saya sampe kepikiran gimana mau nyebrang ke pelabuhan Merak, soalnya beberapa penyebrangan terpaksa di tunda karena cuaca enggak mendukung, saya juga rajin memantau BMKG buat jaga-jaga.

Alhamdullilah hari ini saat saya lagi posting tulisan ini, cuacanya cukup cerah, malahan cenderung terik, beda banget dengan sehari sebelumnya yang hujan deras di sertai angin kencang di tambah langit terlihat gelap gulita.

Beberapa kapal Ferry ada yang bersandar di pelabuhan Bakauheni Lampung untuk menurunkan angkutan barang dan penumpang, serta kendaraan pribadi dan bus yang hilir mudik bergantian memasuki kapal, dan saya memang lagi dan lagi naik bus DAMRI tujuan stasiun Gambir Jakarta.

Berhubung ini menjelang nataru, banyak kendaraan melakukan perjalanan ke arah Sumatra dan menyebrang ke pulau Jawa, jadi pulau Sumatra khususnya provinsi Lampung menjadi pintu gerbang penyebrangan ke dua pulau.



Saat kapal masih bersandar, beberapa anak ABG berusaha loncat dari atas kapal untuk terjun ke laut, tujuannya buat ngumpulin duit yang mereka dapat dari penumpang kapal, beberapa anak meminta penumpang untuk melempar uang dan mereka terjun ke air, tapi saya enggak melakukan itu, bukan apa-apa, takut aja kalo mereka kenapa-kenapa, walau anak-anak ini bilang kalau itu memang sudah kebiasaan mereka, tapi tetep aja ya bikin khawatir.




Anak terjun ke laut

Saat ini kapal sedang dalam penyebrangan, barangkali pukul tiga baru akan sandar di pelabuhan Merak, biasanya dalam penyebrangan memakan waktu sekitar dua setengah jam sudah termasuk sandar di pelabuhan, tapi kalau mau naik kapal eksekutif lebih cepat lagi, sekitar satu jam lebih dikit, kebanyakan kapal eksekutif atau kapal cepat di penuhi dengan kendaraan pribadi, kalau bus dan kendaraan angkutan lainnya kebanyakan naik kapal reguler.

Mudah-mudahan perjalanan kami lancar sampai tujuan, walaupun saat saya lagi berada di penyebrangan angin terasa sedikit kencang dan kapal terasa sedikit bergoyang, maaf belum bisa posting seperti biasanya, barangkali ada yang bertanya-tanya, kemana nih mbak Mreneyoo, koq ra tampil dan bw koyo biasane, hehe...



Salam


Posting Komentar

18 Komentar

  1. Semoga aman dan lancar saja perjalanannya mbak.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Alhamdullilah udah di tol Cikupa..lebih cepat dari perkiraan

      Hapus
    2. Waduh tol Cikupa, itu Cikande sudah kelewatan mbak.😱😂😂

      Hapus
    3. Oh..ada toh Cikande...kirain hanya nama tempat di cerita mas Agus😁

      Hapus
  2. semoga Allah permudahkan segalanya.. ameeennnnn

    BalasHapus
  3. Alhamdulillah kelihatan cuaca baik dan aman sahaja.. semoga selamat smpai ke destinasi dan dipermudahkan segala nya :D

    BalasHapus
  4. semoga selamat sampai ke destinasinya dan selamat menikmati perjalanan yang cukup indah

    BalasHapus
    Balasan
    1. Alhamdullilah bang..sudah selamat sampai ke tujuan.

      Hapus
  5. Tinggal tunggu post jalan-jalan di jakarta nih..hihihi

    BalasHapus
  6. Wah Mbak mau jalan-jalan kemana nih? Apa sekalian liburan Nataru ya Mbak?
    Semoga lancar dan selamat perjalanannya Mbak.

    Salam,

    BalasHapus
    Balasan
    1. Cuman jakarta Bandung aja pak..yg dekat " aja... alhamdullilah sudah sampai pak..lancar.

      Hapus
  7. Semoga liburannya menyenangkan ya. Wah dah lama juga nih saya gak mudik ke tempat mertua juga, dah lama gak ketemu merak-bakau hehe..iya anak2 kecil yang terjun pas kita di kapal memang ada terus.Tradisi yang turun temurun tampaknya yak..hmmm

    BalasHapus
    Balasan
    1. Liburan tipis-tipis mbak hehe....iya anak-anak laut memang sudah terbiasa atraksi lompat ke air...jadi hiburan tersendiri walau saya yang liat agak "ngeri juga.

      Hapus
  8. Ya Allah, jadi inget anak-anak di kolam cibulan di kampungku mbak. Mereka juga sama, minta duit koin gitu buat dilempar. Masalahnya, pengunjung banyak yang lempar ke kolam paling dalam jugaa.. yang notabene buat dewasa. Aku mah gak tegaaa.. kesian, takut kenapa-kenapa.

    BalasHapus
  9. Nah itu mas...walo kata mereka mahir berenang, ya tetep aja ya kita mah mikir takut kenapa-kenapa, ngeri aja ngebayanginnya.

    BalasHapus