Sarapan Pagi Menjelang Siang di Baba Kaya Melaka


Mreneyoo.com. Tak terasa sudah seminggu berlalu, tau-tau sudah mau masuk bulan puasa, waktu begitu cepatt berjalan, belum sempat ini itu, ternyata puasa sudah hampir di depan mata, mumpung belum ramadhan, kuliner kali ini cukup sarapan pagi menjelang siang di Baba Kaya Melaka, kalau sudah bulan puasa, belum tentu saya posting soal makan, takutnya menggoda iman 😄

Hari ke tiga di KL adalah jalan-jalan ke Melaka, wah jalan-jalan hari kedua aja belum sempat saya posting, eh udah hari ke tiga aja 😄. 

Sebetulnya enggak banyak yang saya ceritakan di sini, selain Melaka hari itu cuacanya cukup menyengat, saya bahkan lupa membawa topi. Perjalanan menuju Melaka menggunakan bus, sudah beli tiket online dan kebagian tempat duduk agak di tengah, tapi enak.. enggak berisik dan bus nya juga bersih, ok lah 👍, memakan waktu sekitar dua jam, cukup menyenangkan di perjalanan. 

Sampai di terminal bus, kami melanjutkan perjalanan ke tujuan awal degan naik grabcar, tapi sopirnya rada jutek 😁, jadi kami diam saja, beda saat pulang, sopir grabnya ramah nian dan ngajak ngobrol dengan bahasa Melayu dan kamipun menjawab sebisanya, ok tak..ok lah👍

Kota Melaka ternyata cukup cantik dan bersih, melihat kota Melaka, banyak terdapat gedung-gedung tua bersejarah yang mirip di kota tua Jakarta atau kota tua Semarang, bedanya di sini semua gedung tua bersejarah di cat berwarna merah bata, kalau di Indonesia semuanya berwana putih, mirip warna aslinya. 


Kota bersejarah

Walau siang itu cukup terang benderang, kami berjalan kaki menyusuri trotoar menuju Baba Kaya, so pasti ngisi amunisi dulu, perut sudah terasa lapar, ini sih bukan sarapan pagi, tapi makan siang 😆. 

Suasana sungai di kota Melaka cukup indah, satu dua kapal bersliweran membawa penumpang, sungainya juga bersih, beberapa cafe berderet di sepanjang sungai, terlihat cantik, kalau sore sepertinya rada lumayan adem, kalau siang hari cukup puanas menyengat 😓





Setelah duduk dan memesan beberapa menu, seperti biasanya, rugi rasanya kalau enggak mengabadikan sedikit momen di tempat-tempat yang di kunjungi, toh entah kapan lagi bisa ke sini. 

Sejarah singkat Melaka, Kota ini dahulu merupakan ibu kota Kesultanan Melaka dan pusat peradaban Melayu pada abad ke-15 dan16. Bangsa Portugis menaklukkan Melaka pada tahun 1511. Antara tahun 1641-1795 Melaka di kuasai Belanda. Kemudian Melaka di kuasai Britania Raya pada tahun 1820-an sampai kemerdekaan Malaysia pada tahun 1957. Britania Raya menyerahkan Bencoolen / Bengkulu kepada Belanda dan sebagai gantinya mereka mendapatkan Melaka.

Pada tahun 2008 Melaka dan George Town, dinobatkan oleh UNESCO sebagai Kota Warisan Dunia (World Heritage).

Sarapan kami cukup lama juga datangnya, karena sedikit salah pengertian, seorang bapak dari cafenya menanyakan apakah sudah pesan makanan ? Kami jawab sudah dari tadi, dan ternyata kami belum klik order, rupanya si bapak sudah memperhatikan kami sedari tadi, sudah lama duduk tapi gak pesan makanan, ternyata belum klik order: D, pantesan lamo nian 🤣

Begitu pesanan datang, saya sedikit terpana dengan hiasan piring yang cantik dan berwarna-warni, ternyata itu bukan motif piringnya, melainkan srikaya atau kaya untuk cocolan roti 😆, bis cantik nian warnanya, ku kira warna piringnya wkwkk.



 



Cantik sari kaya di piring tu 😋

Dua mangkuk tom yum dan laksa nya segera datang, tampilannya aja udah terlihat menarik dan menggugah selera makan saya, di tambah sambal dan sedikit perasan jeruk, menambah cita rasa laksa semakin padu, segar dan gurih, enak nyoo 😋





Sayangnya enggak bisa duduk lama-lama di sini, kami harus bergantian dengan pengunjung lain, makan rasanya jadi terburu-buru, soalnya sudah di liatin sedari tadi, udah di ecupin tempat duduknya 😒, adek saya aja belum sempat menghabiskan laksanya, si tamu yang tadi udah duduk di depan dia, grogi pan jadinya:D

Buat kami, makan di Baba Kaya ini cukup enak, menunya bervariasi dan cocok dengan lidah saya, mungkin karena menu Melayu agak mirip-mirip dengan masakan Sumatra yang cenderung gurih dan pedas, jadi cocok aja di lidah saya. 



Niat hati kepingin makan es cendol Melaka rasa durian, maka kami memutuskan untuk mampir ke salah satu kedai yang menjual minuman dingin, cukup mengantri dengan sabar, akhirnya kesampean juga makan es cendol durian Melaka, sayangnya karena sedikit teledor, es cendol durian jatuh dari genggaman tangan saya, saya hanya bisa menyaksikan peristiwa tragis ini dengan sedikit terpana dan menghela napas panjang: D, syukurnya tutup plastiknya cukup kencang, walaupun jatuh es cendolnya, enggak sampai tumpah, segera tangan saya menggapai wadah es cendolnya, belum lima menit 😆




Salam

Posting Komentar

42 Komentar

  1. Lady suka melaka.... wa... bestnyer.... :D :D :D

    BalasHapus
  2. Wah…sis ke Melaka pula. Melaka Bandaraya Bersejarah.

    Kalau tak diberitahu, saya juga menyangka itu design piring. Rupa-rupanya kaya untuk dimakan bersama roti 😁

    Alhamdulillah masih dapat dinikmati es cendolnya ya 😄

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya... Sempat main ke sini , nah cantik kan hiasan kaya di piring tuu 😄... Alhamdulillah es cendol gak tumpah 😆

      Hapus
  3. Parece un lindo lugar. Te mando un beso.

    BalasHapus
  4. ngeliat sungainya yang jernih jadi keinget sama venesia :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya ya... Mirip Venesia dengan perahu gondolanya hehe.

      Hapus
  5. Alhamdulillah.
    Rezeki Mbak Heni dapat berkunjung ke Melaka Bandar Bersejarah.
    Itulah uniknya budaya nusantara, bangsa serumpun sehingga makanan yang disajikan dapat dinikmati dan memenuhi citarasa.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Alhamdulillah kak Amie.. Akhirnya kesampaian juga mengunjungi Melaka yang cantik, makanan pun enak lezat 👍

      Hapus
  6. Waa udah sampai Melaka... Di sana mmg tradisi baba dan nyonya.. :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. Alhamdulillah sampai juga ke sana...

      Hapus
    2. Semoga sentiasa dipermudahkan urusan sepanjang perjalanan..

      Hapus
  7. lepas ni datang melaka, duduk lama sikit....
    tak sampai 24 jam tak best...
    nanti datang melaka ikut Dumai ya bersama mbak fanny
    hahahahahahahahahahahahahahah

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya terlalu cepat ya di Melaka, harusnya minimal sehari lah supaya bisa lebih tau... Wow jauhnya lewat Dumai 😁

      Hapus
  8. alaaa sayangnyaaaaa...
    ada kena pada baju tak?
    kalau kena tu, dah satu hal pula nak bersihkan...

    tak apa nanti datang KL or melaka sy belanja cendol durian paling sedap...

    BalasHapus
    Balasan
    1. Enggak... Walau jatuh tutupnya cukup kencang, enggak tumpah isinya.. 😁

      Hapus
    2. ok laa tu
      kalau tumpah semua
      habis laaa
      kena beli yg baru

      Hapus
  9. Baru tahu di Melaka ada es cendol durian juga, kirain adanya di Cikande doang.🤣

    Senangnya jalan-jalan ke Malaysia, jangan lupa oleh-oleh nya.🤭

    BalasHapus
    Balasan
    1. Tempat saya juga ada mas Agus.. Ini versi luar negrinya lah😁

      Hapus
  10. Wah sempat menelusuri sungai dengan bot tak? Saya sendiri kagum dengan usaha menjadikan sungainya bersih dan cantik, diharapkan lebih banyak bandar-bandar menjaga sungainya untuk dibuat aktiviti cruise. Tak suka bila sedang makan tetapi ada yang menunggu-nunggu tempat.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Sayangnya gak sempat bang.. Karena ticketnya sudah habis dan sudah sore.. Kami harus segera pulang ke KL

      Hapus
  11. Untung disamperin sama bapak dari kafenya kalau ngga sampai adzan isya pun pesanan ngga bakal nongol..hihihi.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Wkwkkw... Maklum lah masih agak".. Jadi ya gitulah... Koq enggak dateng"😁

      Hapus
  12. wih mampir ke kl y kak
    mantap
    kalau ke malaysia kudu kulineran durian beneran ini mah ya

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya di sana kebetulan ada juga yg jualan durian, mungkin lagi musimnya, tapi cukup mehong:D, ya sesuai kualitasnya lah.

      Hapus
  13. Sungainya bersih ya dan airnya jernih. Bikin pengen nyebur.

    Btw setau saya yang ditukar dengan Bengkulu tuh Singapura

    BalasHapus
    Balasan
    1. Inget gak yg traktat London itu, Perjanjian ini mengatur pertukaran kekuasaan Inggris di Bengkulu dengan kekuasaan Belanda di Melaka dan Singapura (Singapura pada masa itu merupakan bagian dari Kesultanan Malaka.

      Hapus
  14. kemarin ditaman ini, saya minum juice semangka langsung dijuice di buah semangkanya, manis banget. jajanan kulinernya enak2.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Wah sayangnya saya enggak sempat beli jus semangkanya, padahal siang"cuaca panas di Melaka cocok nih.

      Hapus
  15. Kalau ketemu super yang jutek
    wah saya lebih asek turun di jalan hehehe
    Tempatnya keren banget ya
    tempat yang bersejarah banget

    BalasHapus
  16. we love baba nyonya!! i miss melaka!! looking pretty as always, sis! <3

    BalasHapus
  17. jadi pengen balik lagi ke Melaka, sekarang di tepian sungai muncul cafe-cafe baru nih, kayaknya dulu waktu aku kesana tahun 2012 ga sebanyak sekarang.
    ntar kalau balik ke Melaka, cobain ke Baba Kaya dan semoga gak antri panjangg

    BalasHapus
  18. Laksa Melaka ini memang ENAAAAK kok. Laksa kedua yg aku suka setelah laksa Sarawak. Apalagi laksa Melaka dj bagi 3 jenis , laksa baba, laksa nyonya, laksa baba kawin nyonya. 3-3 nya ENAAAAK.

    Kangen banget Ama Melaka. Pengen bisa kesana lagi dan lebih deep eksplore. Trakhir kesana Krn niat mau refreshing santai Ama temen, jadi kami ber3 ga mau kluar dari JONKER 🤣. 3 malam di JONKER thok, makan tidur, jalan 🤭

    BalasHapus
  19. Bagus juga kota Melaka ya mbak, apalagi di cat warna merah marun begitu, sungai nya juga bersih dan jernih. Kalo sama kota tua Jakarta bagusan mana?

    BalasHapus
  20. p/s selamat berpuasa utk mreneyoo sekeluarga.. kami di sini puasa esok😀✌️

    BalasHapus
  21. Liat laksanya bikin ngilerrrr mbak. Tapi gak sampe ngeces, soalnya lagi puasa, hahaha.
    Enak sekali view disana ya mbak, kali nya juga bersih.. ndak macem di Jakarta yang awur-awuran sekali heuheu

    BalasHapus
  22. Namanya juga kota pelabuhan, panas juga sudah jadi hal yang biasa..hehehhee
    Tapi melaka itu terkenal bersih dan tertata rapi. Pernah dijajah oleh tiga bangsa sehingga banyak kebudayaan yang melebur menjadi satu.

    Kalau makan sambil ditungguin itu rasanya males banget. Jadi ga nyaman dan akhirnya terburu-buru. Setidaknya makanan juga enak yaa

    BalasHapus
  23. Wahwah, tumben mbak udah hampir sebulan gak ada update-an baru euy... Ku menanti tulisan baru nih hehehe

    BalasHapus