Hari ke dua di Semarang kita jalan ke kota lama, waktu liburnya mepet banget, jadi waktu yang cuma dua hari di manfaatkan sebisa mungkin.
Saya perhatikan kota lama ini cukup banyak juga bangunan peninggalan jaman Belanda dan masih cukup terawat, saya juga kagum dengan kota Semarang yang ternyata bersih dan gede, walau banyak kendaraan di jalan raya tapi cukup teratur, entahlah barangkali karena saya pendatang dan baru pertama kali mengitari kota Semarang, jadi ya cuma itu sih yang baru saya liat.
Suka dengan design gedung-gedung yang terlihat megah dan masih terawat, ada juga yang sudah kosong melompong dan di tumbuhi semak belukar di salah satu gang, tapi justru di gang ini nampak unik dan menarik untuk spot foto.
![]() |
| noni Belanda bertopi 😁 |
![]() |
Beberapa gedung tua yang bersejarah ini sepertinya masih di tempati dan sangat menarik, ciri khas jadoelnya terasa banget.
Di kota lama kita sempet mampir ke salah satu pasar yang menjual barang antik, namanya Asem Kawak, pasar antik Semarang. Di sini menjual berbagai jenis barang antik yang masih cukup bagus dan terawat, entah sudah berapa lama pasar barang antik ini berdiri.
Saya sendiri sampai melongo dengan banyaknya jenis barang yang tersedia di sini, kamera jadul, lampu, koper, kaset, radio, tape, barang pecah belah, alat-alat elektronik dan lain sebagainya yang enggak bisa saya sebut satu persatu saking banyak dan beragam, beberapa turis bule asik memilih dan memilah, bagi penyuka dan pengoleksi barang antik, tempat ini pastinya cocok sekali.
![]() |
| radio tape |
![]() |
| Tape dan radio |
![]() |
| Uang koin |
![]() |
| Kamera jadul |
![]() |
| Pecah belah |
Dari pasar antik Asem Kawak, kita lanjut makam siang di salah satu rumah makan bernama sego bancakan pawone si mbah, tempatnya naik ke atas tangga, rumah makannya berada di atas, tempat nya cukup menarik karena banyaknya ornamen-ornamen yang di pajang di dalamnya, untuk tempat yang satu ini nanti saya akan buat postingan sendiri tentang kuliner.
Sehabis makan siang, kita masih lanjut keliling muterin kota lama, ya walau hanya beberapa tempat yang kita datangi karena cuaca siang itu cukup panas, beberapa tempat menarik sayang rasanya kalau hanya di lewatkan begitu saja tanpa ada kenangan, satu dua foto jadilah sebagai kenangan 😄.
Cuaca siang hari yang cukup panas membuat tenggorokan terasa kering, memang enaknya sih minum minuman yang menyegarkan, kita mampir ke toko Oen yang legendaris, gedungnya juga adalah bangunan yang cukup tua, terlihat nyempil agak mojok di sudut jalan dan terlihat kecil, ternyata begitu masuk ke dalam nggak taunya lumayan luas.
Dinding dan lantainya cukup menarik, dengan lantai kotak-kotak berwarna hitam putih seperti papan catur kontras dengan dindingnya yang putih, nampak di salah satu dindingnya terlihat gambar seorang lelaki dan perempuan, mungkin pemilik toko ini, di situ tertulis 89 tahun, mungkin angka ini menunjukkan usia toko ini.
Niat awal mau makan es krim, katanya es krim di sini cukup enak dan terkenal, entahlah..jadi penasaran. Makanya datang ke sini, sayangnya es krim yang di tunggu ternyata sudah habis hari itu, ada di cabang lain, sayangnya tadi kita justru melewatinya karena lebih yakin kalau es krimnya ada di toko yang ini:D. Sebagai pelepas dahaga bolehlah pesan beberapa minuman dingin ini.
Hari bertambah sore tapi panasnya masih cukup terasa, kita berencana menyudahi perjalanan sore itu, mampir sebentar ke toko oleh-oleh, beberapa buah tangan selesai kami beli dan rencananya pulang menuju hotel, alhamdulillah kita udah di dalam kendaraan, langit kota Semarang menjadi mendung dan gelap gulita, pantas saja udara tadi siang panasnya nampol dan seketika hujan deras menemani perjalanan kita menuju hotel yang sekaligus menyudahi cerita saya kali ini , salam.


















10 Komentar
Melihat barang-barang yang dijual di pasar Asam Kawak...itu barang-barang antik ya Mbak.
BalasHapusItu radio tape yang warna merah...jadi inget zaman masih kuliah tahun 80-an, kurang lebih barang seperti itu sebagai alat hiburan di kamar kost.
Salam,
Iya betul bah, bagi penyuka barang antik tempat ini kayaknya jadi pilihan berburu barang antik.
Hapusradio tape tu memori sungguh laa... puas guna dulu. bukan dengar lagu tapi record suara sendiri guna kaset kosong hahahahahaha
BalasHapusIya, saya pun pernah punya radio tape model itu, produk jaman dulu termasuk awet.
Hapuskalau di melaka bangunan binaan Belanda warna merah. tapi di sini warna putih lebih mendominasi ;-)
BalasHapussuka sy tengok bangunan bersejarah dipelihara dgn baik...
Iya rata-rata di sini berwarna putih, seperti nya enggak merubah warna asli nya, mungkin juga dulu warnanya putih 😄
HapusKalau di Jakarta ini mah 11-12 sama Kota Tua ya mbak. Isinya sama-sama gedung peninggalan belanda semua, dan mayoritas masih kokoh dan menjulang. Gak kayak bangunan sekarang gampang ambrol.. hahaha
BalasHapusLiat toko yang jualan barang loak, saya jadi keinget pasar poncol mbak. Dulu pas kuliah, saya juga seneng banget belanja barang dan baju bekas. Seni, demi bertahan hidup. Kalo sekarang semenjak ada istilah thrifting, malah males.. mahal2 gak jelas.
Oya keinget juga, pengen beli radioo. Duh, seru kalo ya sore-sore pulang kerja nangkring di balkon sambil dengerin radio.
Iya mas... Mirip-mirip ama kota tua, cuman di sini lebih adem aja, ada lorong-lorong gitu di antara bangunan. Bangunan sekarang gampang ambrol mungkin ada beberapa bahannya ya..
Hapusgitu deh..
Di sini pasar barang bekas nya barang" yang memang benar "antik dan alat-alat elektronik, kayaknya engk liat kalau ada baju bekas.. Saya masih nyimpen tape jadul mas di rumah, peninggalan almarhumah ibu saya.
cantiknya bangunan tu kak!
BalasHapusteringat zaman belajar dulu, faculty kami ada buat program internship selama 3 bulan di semarang. hanya siswa yang terpilih saja bisa mengikuti internship di sana dan dapat belajar banyak benda.
dah penat berjalan harus disudahi dengan makan, hehe
Wah temannya ada yang sudah pernah ke Semarang ya.. bagus lah saling tukar ilmu sekaligus bisa jalan-jalan😄
HapusKalau jalan-jalan tuh paling enak sambil kulineran kan....