LOMBOK Part Satu



Mreneyoo.com. Pesawat Batik Air membawa rombongan dari Bandara Internasional Soekarno Hatta menuju Lombok pada hari itu, Sabtu 23 Desember 2024 pukul 06 pagi atau pukul 07 waktu Lombok dengan waktu tempuh 1 jam 45 menit.

Akhirnya sampailah kami dengan selamat di Bandara Internasional Zainuddin Abdul Madjid Lombok, saat itu kami di jemput oleh mas yang sekaligus menjadi pemandu selama beberapa hari kami di sana, ketika sampai dan di pintu keluar bandara kami berlima langsung di kalungi dengan dengan helaian kecil tenunan khas Lombok, berasa jadi tamu penting hehehe.


kain/selendang di leher

Setelah mas nya memasukkan semua koper dan tas kami dalam bagasi mobil, saat itu rombongan langsung menuju tempat / warung makan khas Lombok, karena memang dari rumah belum sempat sarapan, maklum aja kami berangkat jam 04 subuh waktu Jakarta, selain menghindari macet, juga antrian koper yang di taruh di bagasi pasti menyita waktu.

Nama menu sarapan kami ini adalah nasi balap puyung lengkap...khas Lombok, dengan beberapa jenis lauk dan sayur di dalam satu piring, ada sate lilit, ayam goreng, kremesan, kacang kedelai goreng, tumis sayur buncis dan ayam suwir pedas,  ternyata lumayan banyak juga jenisnya dan sukses membuat perut kenyang.


Nasi balap puyung lengkap

Setelah sarapan pagi selesai, rombongan langsung melanjutkan perjalanan ke salah satu desa penghasil tenunan khas Lombok, nama tempatnya adalah Sukarara Village, di lokasi ini banyak sekali berbagai jenis tenunan khas Lombok yang sangat cantik dan beraneka warna dan bentuk yang memanjakan mata, di sini juga menjual produk khas Lombok sebagai oleh-oleh.

Selain itu ada para penenun kain, kita juga sebagai pengunjung bisa ikutan mencoba menenun kain dan mencoba pakaian adat khas Lombok, nanti ada petugasnya yang mengatur dan kita-pun bisa sekalian menyimpan foto sebagai kenang-kenangan, petugasnya-lah yang mengambilkan foto dengan angle terbaiknya, kita cukup memberikan tip buat mereka, karena mereka juga menjelaskan semuanya secara langsung dan terperinci.

🌼 Pengalaman Umroh Bersama Maghfirah

🌼 Singapore Part Dua

 🌼 Kemana Saja Selama di Singapore

Untuk membeli oleh-oleh khas Lombok tempat ini juga sangat luas dan lengkap, ada beraneka macam cindera mata yang di jual, mulai dari kain tenun, seprei, selimut, bed cover, peci, pakaian, pernak-pernik, dan masih banyak lagi.

Cuaca siang itu cukup panas, jadi peluh mulai membasahi tubuh dan pakaian selama proses foto, belum lagi kami menggunakan pakaian adat yang lumayan tebal 😅, tapi ok lah ya hasilnya gak mengecewakan 😁.


Bertiga 😀

Formasi lengkap😁

Nih ponakan ikutan tenun kain 😁


Selanjutnya perjalanan di lanjutkan lagi ke desa Sade, sukunya dikenal dengan nama suku Sasak, menurut petugas yang sekaligus pemandu dari desa Sade ini sendiri ada sekitar 700 orang warga dengan 80 kepala keluarga yang menetap di desa ini, mohon koreksi dan maaf jika saya salah ya.

Logat mereka sekilas kalau di dengar agak mirip bahasa Bali cengkok-cengkoknya, tapi berbeda koq, ada juga beberapa angka yang terdengar mirip bahasa Jawa.

Desa Sade ini masih terjaga sekali keasrian dan adat budayanya, rumah-rumah penduduk masih berbentuk khas berupa bangunan dari dinding dan lantai dari tanah dengan beratapkan jerami seperti beberapa foto di bawah ini, yang paling atas adalah gapura / pintu masuk di desa Sade.

















Desa ini juga di kenal dengan desa penghasil kain tenun khas Lombok yang sangat cantik dan beraneka warna, namun warnanya sendiri terbuat dari pewarna alami dari tumbuhan, seperti warna oranye berasal dari kunyit dan sebagainya. Di desa Sade ini rata-rata penduduk nya menjual hasil tenunan di teras rumah mereka, seperti kain dan aneka gelang, pernak-pernik dan kaos, semuanya  bercirikan Lombok





Benang hasil memintal

Bagi suku Sasak sendiri, keahlian tenun kain  bagi kaum perempuan sudah di pelajari sedari kecil, karena itu adalah salah satu syarat untuk bisa menikah dan berumah tangga kelak, jadi kebanyakan wanita Sasak bisa menenun kain dengan baik, proses dan kegiatan ini masih berlangsung hingga sekarang yang menjadi tradisi turun temurun.
 

Menenun kain


Memintal benang



Perjalanan hari itu belumlah berakhir, namun kami menyudahi segera kunjungan ke desa yang menghasilkan beragam jenis kain tenun cantik dan menarik, meski dalam cuaca yang lumayan terik tak menyurutkan kami untuk melanjutkan  perjalanan berikutnya, kami meneruskan ke salah satu pantai cantik nan asri, pantai apakah itu ? Tunggu yaa 😀.





Salam

Posting Komentar

52 Komentar

  1. cantiknye sis hasil tenunannya.. lady suka tempat2 lama dengan budaya2 lama macam ni.. orang2 lama pun lady suka, banyak ilmunya :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya, hasil kain tenun cantik"dan corak macam"..indah banget

      Hapus
  2. Seronoknya baca pengalaman sis Mreneyoo pegi ke Lombok. Nasi balap puyung tu nampak menyelerakan. Cantik2 tenunan kain di Sukurara Village.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya, seneng banget kesana, nasi nya bikin full😀...kain"tenunnya memang cantik dan berwarna warni

      Hapus
  3. mreneyoo nanti share details pak supir di Lombok! mana laa tahu... ada rezeki saya ke Lombok boleh guna supir yang sama...

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ok sis Anies, di postingan selanjutnya akan saya share tentang pak sopir plus merangkap yang lainnya😀

      Hapus
  4. wahhh best nyaaa Desa Sade! kalau snap foto tanpa mention lokasi, pasti ada yang kata, mreneyoo sudah sampai Afrika!

    BalasHapus
    Balasan
    1. Memang cantik dan bersih desanya, masih alami dan tertata rapi,hanya saat itu cuaca lumayan panas....hahaha..bisa saja orang mengira saya di Afrika 😁

      Hapus
  5. Seronoknya kalau dapat berkunjung ke Lombok

    BalasHapus
  6. cepat sambungggg cerita kat lombok! ;-)

    BalasHapus
  7. wahh menarik sekali! cantik bangattt! <3

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya tempatnya memang indah dan menarik buat di kunjungi

      Hapus
  8. Whoaaaa! Bestnya jalan jalan ke Lombok..Dulu ada wish nak pergi Lombok...Baru tahu syarar untuk berkahwin, perempuan kena reti menenun Ehh...

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ayo main ke sini banyak juga pelancong dari Malaysia datang ke sini, ..iya rata"wanita suku Sasak pandai menenun kain, ini merupakan tradisi mereka .

      Hapus
  9. Parece que lo pasaron bien . Te mando un beso.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya waktu yang pas untuk berkumpul dan bersenang "😀

      Hapus
  10. Balasan
    1. Iya MA...mumpung ada waktu bersama, jalan" pasti pilihan yg pas

      Hapus
  11. Senengnya bsa otw halan halan.
    Keren desanya. Mash beneran ndesa gt ya kak. Asri sh. Udh gtu hebat banget mereka melestarikan pewarna dari alam.
    Temenku juga di lombok rumahnya, di Mataram kayaknya

    Gas kak lanjut part 2

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya mbk desanya masih alami dan asli, juga asri, bahan -bahan kain tenun memang masih dari pewarna yang alami, gak ada campuran kimianya.

      Hapus
  12. Itu dipoto ada seperti rmh pohon atau cuma pengambilan potonya aja yg ngepas gitu jd mirip rmh pohon mbak?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya itu memang semacam rumah pohon, tepatnya mirip tempat untuk memantau keadaan di sekitarnya mas

      Hapus
  13. Lihat desa Sade tempat suku Sasak ini kok rumahnya mirip suku Badui di Banten ya mbak, masih rumah dengan desain zaman dahulu.

    Bagus bagus ya lain tenun dari Lombok.😀

    BalasHapus
    Balasan
    1. Nah saya juga mikirnya gitu mas, mirip daerah Baduy ya, masih asli dari tanah gitu, dinding luarnya masih dari anyaman bambu/geribik, dalamnya dari tanah..bersih lah daerahnya....kain tenunnya bagus"mas Agus.

      Hapus
  14. Segak bergaya berpakaian khas Lombok.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya, mumpung pas waktunya,bergaya sebentar pakai kain khas Lombok

      Hapus
  15. kain tenun nya cantik sekali...
    linda kalau bahasa Jawa itu, faham lah sikit2, kerna asalnya arwah embah lanang tu dari kepulauan jawa..masih ada saudara jauh di sana, tp belum berkesempatan untuk menziarahi..moga2 ad rezeki nya suatu hari nanti

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya kain tenunnya memang cantik dan bercorak indah,..Moga suatu hari bisa berkunjung ke pulau Jawa ya sis..

      Hapus
  16. Wah, bercuti ke Lombok. Cantik hasil tenunan di sana. Saya suka melawat tempat-tempat yang hasilkan barang dari tangan begitu. Yang memintal benang itu, dihasilkan dari apa, ya?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya, kebetulan libur ke sini, saya juga suka suasana seperti ini,..itu benang pintal di hasilkan dari buah kapuk randu.

      Hapus
  17. Wah.. Pengalaman yang mengasyikkan..
    Terror betul mereka meneneun.. ialah dari kecil kan..
    Suka betul tengok perkampungan begini.. Memang harus dikekalkan..
    Buat tatapan anak-anak muda.. Syoknya kalau dapat ke sini..

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya, kampung nya masih alami dan asri, betul desa atau kampung seperti ini harus tetap di lestarikan

      Hapus
  18. Aku paling suka beli kain khas daerah yang warnanya cantik dan berani kayak gini. Gemes aja liatnya, apalagi kalau udh dibikin baju. Bikin kulit lebih terang hehehe

    Aku belom pernah nih ke Desa Sade. Ini desa yang bersihkan lantainya pake tai sapi bukan sih? Pernah liat di tv

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya kain tenun nya cakep warna dan motifnya, memang kesannya anggun gitu ya mbak kalo pake kain ..bener mbk..itu lantainya di olesi kotoran sapi,tapi enggak nyium ada bau" sama sekali, barangkali karna udah kering

      Hapus
  19. Desa sade suku sasak memang jadi destinasi wajib ketika berkunjung ke lombok. Tradisi dan desanya amsih terjaga dengan baik. Dulu bikin tenun untuk dipakai sendiri, kini bikin tenun untuk dijual kepada wisatawan.

    Berbaur dengan warga lokal adalah salah satu cara menikmati desa sade suku sasak.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Bener mas, desanya masih terjaga dan cantik, banyak wanita yang pandai menenun kain karena itu adalah salah satu syarat nya dan tradisi yg masih di jaga, kain"ini ada yg di jual untuk manambah pemasukan mereka .

      Hapus
  20. Kalau ke Lombok berarti emang udah kebiasaan disambut dengan dikalungin kain khas Lombok gitu ya mbak? Keren juga ya..

    Suasana di desa Sade ini syahdu banget, ya. Keliatan natural banget.. pasti memanjakan mata banget buat yang biasa lihat keramaian kota sama kemacetan tiap hari.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Enggak semuanya di kalungin kain khas Lombok mas, kebetulan aja ini dari travel nya langsung yg jemput dan ngalungin😀...mungkin bagian dari servisnya...

      memang desa Sade ini masih sangat alami dan tenang juga,indah banget lah kalau liat langsung.

      Hapus
  21. Cantik kain pas dipake waktu foto bertiga itu Mbak Heni 😊, kelihatan anggun banget. Baru tahu nasi khas Lombok namanya balap puyung...Ada buncis dan suiran ayamnya juga. Unik. Aksen Lombok juga mirip Orang Bali karena pulaunya emang berdekatan...Wisata desa sade dan kebudayaan Suku Sasaknya juga menarik. Keahlian tenun dimiliki perempuan sejak remaja ya jadinya bisa ikut menopang ekonomi masyarakat lokal setempat 😁

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya,kainnya sangat indah dan menarik motif tenunnya,warnanya juga bervariasi, perempuan yg memakainya jadi terlihat anggun ya mbk 😀..
      Iya nasinya namanya balap puyung,.,memang logat mereka mirip orang Bali tapi artinya berbeda,memang mungkin karena deket Bali juga ya....wanita Sasak di desa ini memang pinter menenun kain sedari kecil buat persiapan pernikahan kelak,sekaligus membantu perekonomian keluarga,bener banget mbk Mbul.

      Hapus
  22. Wah…cantik hasil kain tenun mereka.
    Menarik sekali dapat melawat ke desa begini. Kaya dengan budaya.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya sis, suka dengan corak dan warnanya, memang tempatnya masih kental dengan adat budaya.

      Hapus
  23. Asik banget perjalanan ke Lomboknya, Mbak
    Bagus nih mampir ke desa Sade, melihat rumah-rumah penduduk yang masih sederhana dan penduduknya yang karya tenunya yang cantik.

    Salam,

    BalasHapus
    Balasan
    1. Betul pak..desa Sade masih terjaga keasrian nya., adat dan budayanya,kain tenun khas nya juga indah sekali.

      Hapus
  24. Wanita Lombok ada ramai yang cantik juga kan...

    BalasHapus
  25. Sampai sekarang belum jadi2 mau ke lombok 😄. Ntah kapanlah bisanya, tabrakan trus Ama jdwal trip ke tempat lain.

    Tapi kalo ke lombok, yg pengen aku eksplor sbnrnya makanannya Mbaaa 😄. Kalo pantai, Krn aku ga kuat panas, jadi memang ga terlalu pengen. Cuman Kalo kuliner, aku denger masakan Lombok enak2 🤤👍👍

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya kemarin pas ke Lombok cukup panas mbk..apalagi sebagian besar kebanyakan jalan ke pantai dan bukit,tapi pas malem harinya tau-tau turun hujan....senang aja liat pantainya yang super cantik dan bersih ...iya makanan Lombok cenderung pedas dan gurih kalo menurut aku mbk

      Hapus
  26. I love lombok, berkali-kali kesana ga bakalan bosen, meskipun kadang tempat yang dituju sebelumnya, bakalan dikunjungi lagi
    Suka sama alamnya yang masih alami dan meskipun jarak antar destinasi cukup jauh, tapi ya asik aja dan dinikmati

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya mbk...aku aja yang baru pertama kali ke sini langsung kesengsem Ama pemandangan lautnya,bersiiih...ga da sampah...ga rame..masih terjaga bangeet

      Hapus